Minggu, Mei 11, 2025
Fawaiduna
  • Beranda
  • Nahwu
    • Kaedah & I’rab
    • Terjemah at Tuhfah as Saniyah
    • Mutammimah al Ajurumiyah
  • Kalam Hikmah
  • Artikel Islam
  • Download
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nahwu
    • Kaedah & I’rab
    • Terjemah at Tuhfah as Saniyah
    • Mutammimah al Ajurumiyah
  • Kalam Hikmah
  • Artikel Islam
  • Download
  • Donasi
No Result
View All Result
Fawaiduna
No Result
View All Result
Home Nahwu

Tanda Rafa’ Tetapnya Nun Sebagai Pengganti Dhammah

abu shuhaib by abu shuhaib
05/10/2024
in Nahwu, Terjemah at Tuhfah as Saniyah
0
Tanda Rafa’ Tetapnya Nun Sebagai Pengganti Dhammah
0
SHARES
6
VIEWS
Share on WhatsappShare on TelegramShare on Facebook

Bab nun sebagai pengganti dhammah (kitab at Tuhfah as Saniyah Syarh al Muqoddimah al Ajurumiyah)

وَأَمَّا النُّونُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ إِذَا اتَّصَلَ بِهِ ضَمِيرُ تَثْنِيَةٍ أَوْ ضَمِيرُ جَمْعٍ أَوْ ضَمِيرُ الْمُؤَنَّثَةِ الْمُخَاطَبَةِ

“Adapun nun menjadi tanda i’rab rafa’ pada fi’il mudhari’ yang bersambung dengan dhamir tatsniyah atau dhamir jamak atau dhamir muannats mukhathabah.”

وَأَقُولُ: تَكُونُ النُّونُ عَلَامَةً عَلَى أَنَّ الْكَلِمَةَ الَّتِي هِيَ فِي آخِرِهَا مَرْفُوعَةٌ فِي مَوْضِعٍ وَاحِدٍ، وَهُوَ الْفِعْلُ الْمُضَارِعُ الْمُسْنَدُ إِلَى أَلِفِ الْإِثْنَيْنِ أَوِ الْإِثْنَتَيْنِ، أَوِ الْمُسْنَدُ إِلَى وَاوِ جَمَاعَةِ الذُّكُورِ، أَوِ الْمُسْنَدُ إِلَى يَاءِ الْمُؤَنَّثَةِ الْمُخَاطَبَةِ

Saya (mushonnif) berkata : Nun menjadi tanda bahwa kata yang berakhiran nun itu di i’rab rafa’ hanya pada satu tempat yaitu pada fi’il mudhari’ yang disandarkan pada alif itsnain, wawu jama’ah, atau pada huruf ya’ muannats mukhathabah.

أَمَّا الْمُسْنَدُ إِلَى أَلِفِ الْإِثْنَيْنِ فَنَحْوُ (الصَّدِيقَانِ يُسَافِرَانِ غَدًا)، وَنَحْوُ (أَنْتُمَا تُسَافِرَانِ غَدًا) فَقَوْلُنَا: (يُسَافِرَانِ) وَكَذَا (تُسَافِرَانِ) فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَرْفُوعٌ، لِتَجَرُّدِهِ مِنَ النَّاصِبِ وَالْجَازِمِ، وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ ثُبُوتُ النُّونِ، وَأَلِفُ الْإِثْنَيْنِ فَاعِلٌ، مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ رَفْعٍ

Adapun fi’ll mudhari yang disandarkan pada alif itsnain, contohnya adalah :

الصَّدِيقَانِ يُسَافِرَانِ غَدًا

(Dua orang sahabat akan bersafar besok)

أَنْتُمَا تُسَافِرَانِ غَدًا

(Kalian berdua akan bersafar besok)

Maka Kata (يسافران) demikian juga (تسافران) adalah fi’ll mudhari’ yang marfu’ (sedang di i’rab rafa’)  fi’ll karena kosong (terbebas) dari amil yang dapat menashabkan ataupun yang menjazmkannya. Dan tanda rafa’nya adalah tetapnya huruf nun pada fi’il tersebut. Adapun alif itsnain adalah fa’il yang di mabnikan di atas sukun menempati kedudukan rafa.

وَقَدْ رَأَيْتَ أَنَّ الْفِعْلَ الْمُضَارِعَ الْمُسْنَدَ إِلَى أَلِفِ الْإِثْنَيْنِ قَدْ يَكُونُ مَبْدُوءًا بِالْيَاءِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الْغَيْبَةِ كَمَا فِي الْمِثَالِ الْأَوَّلِ، وَقَدْ يَكُونُ مَبْدُوءًا بِالتَّاءِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الْخِطَابِ كَمَا فِي الْمِثَالِ الثَّانِي

Anda telah melihat bahwa fi’il mudhari’ yang disandarkan pada alif itsnain ada kalanya diawali dengan huruf ya’ sebagai pertanda bahwa pelakunya adalah orang ketiga laki-laki, seperti di contoh pertama, dan terkadang diawali dengan huruf ta’ sebagai pertanda bahwa pelakunya adalah orang kedua yang diajak bicara, sebagaimana di contoh kedua.

وَأَمَّا الۡمُسۡنَدُ إِلَى أَلِفِ الۡإِثۡنَتَيۡنِ فَنَحۡوُ: (الۡهِنۡدَانِ تُسَافِرَانِ غَدًا)، وَنَحۡوُ: (أَنۡتُمَا يَا هِنۡدَانِ تُسَافِرَانِ غَدًا)، فَـ(تُسَافِرَانِ) فِي الۡمِثَالَيۡنِ: فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَرۡفُوعٌ بِثُبُوتِ النُّونِ، وَالۡأَلِفُ فَاعِلٌ مَبۡنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ رَفۡعٍ

Adapun kata yang disandarkan pada alif itsnatain contohnya adalah:

الۡهِنۡدَانِ تُسَافِرَانِ غَدًا

(Dua wanita bernama Hindun akan bersafar besok)

أَنۡتُمَا يَا هِنۡدَانِ تُسَافِرَانِ غَدًا

(Kalian berdua-wahai Hindun-akan melakukan perjalanan besok)

Maka kata (تسافران) pada dua contoh tersebut adalah fi’il mudhari’, yang marfu’ dengan tanda tetapnya nun . Adapun huruf alif adalah fa’ilnya, mabni dengan di atas sukun yang menempati kedudukan rafa’.

وَمِنۡهُ تَعۡلَمُ أَنَّ الۡفِعۡلَ الۡمُضَارِعَ الۡمُسۡنَدَ إِلَى أَلِفِ الۡإِثۡنَتَيۡنِ لَا يَكُونُ مَبۡدُوءًا إِلَّا بِالتَّاءِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى تَأۡنِيثِ الۡفَاعِلِ، سَوَاءٌ أَكَانَ غَائِبًا كَالۡمِثَالِ الۡأَوَّلِ، أَمۡ كَانَ حَاضِرًا مُخَاطَبًا كَالۡمِثَالِ الثَّانِي

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa fi’il mudhari’ yang disandarkan pada alif itsnatain tidaklah di awali kecuali hanya dengan huruf ta’ untuk menunjukkan bahwa fa’ilnya berupa muannats, baik fa’ilnya adalah orang ketiga seperti pada contoh pertama atau orang kedua seperti pada contoh kedua.

وَأَمَّا الۡمُسۡنَدُ إِلَى وَاوِ الۡجَمَاعَةِ، فَنَحۡوُ: (الرِّجَالُ الۡمُخۡلِصُونَ هُمۡ الَّذِينَ يَقُومُونَ بِوَاجِبِهِمۡ)، وَنَحۡوُ: (أَنۡتُمۡ يَا قَوۡمِ تَقُومُونَ بِوَاجِبِكُمۡ) فَـ(يَقُومُونَ)، وَمِثۡلُهُ (تَقُومُونَ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَرۡفُوعٌ، وَعَلَامَةُ رَفۡعِهِ ثُبُوتُ النُّونِ، وَوَاوُ الۡجَمَاعَةِ فَاعِلٌ مَبۡنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ رَفۡعٍ

Adapun fi’il yang disandarkan pada wawu jama’ah, contohnya adalah:

الرِّجَالُ الۡمُخۡلِصُونَ هُمۡ الَّذِينَ يَقُومُونَ بِوَاجِبِهِمۡ

(Para lelaki yang ikhlas adalah mereka yang menunaikan seluruh kewajibannya)

أَنۡتُمۡ يَا قَوۡمِ تَقُومُونَ بِوَاجِبِكُمۡ

(Kalian -wahai kaumku-  sedang menunaikan kewajiban kalian)

Maka kata (تقومون) dan (يقومون) adalah fi’il mudhari’ yang marfu, tanda rafa’nya adalah tetapnya huruf nun. Adapun wawu jama’ah adalah fa’ilnya, yg dimabnikan di atas sukun dan menempati kedudukan rafa.

وَمِنۡهُ تَعۡلَمُ أَنَّ الۡفِعۡلَ الۡمُضَارِعَ الۡمُسۡنَدَ إِلَى الۡوَاوِ قَدۡ يَكُونُ مَبۡدُوءًا بِالۡيَاءِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الۡغَيۡبَةِ، كَمَا فِي الۡمِثَالِ الۡأَوَّلِ، وَقَدۡ يَكُونُ مَبۡدُوءًا بِالتَّاءِ لِلدَّلَالَةِ عَلَى الۡخِطَابِ، كَمَا فِي الۡمِثَالِ الثَّانِي

Dari contoh tersebut anda dapat mengetahui bahwa fi’il mudhari’ yang disandarkan pada wawu jama’ah terkadang di awali oleh huruf ya’ sebagai pertanda bahwa pelakunya adalah orang ketiga, sebagaimana pada contoh pertama, dan terkadang di awali oleh huruf ta’ sebagai pertanda bahwa pelakunya adalah orang kedua, sebagaimana pada contoh kedua.

وَأَمَّا الۡمُسۡنَدُ إِلَى يَاءِ الۡمُؤَنَّثَةِ الۡمُخَاطَبَةِ فَنَحۡوُ: (أَنۡتِ يَا هِنۡدُ تَعۡرِفِينَ وَاجِبَكِ)، فَـ(تَعۡرِفِينَ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَرۡفُوعٌ، وَعَلَامَةُ رَفۡعِهِ ثُبُوتُ النُّونِ، وَيَاءُ الۡمُؤَنَّثَةِ الۡمُخَاطَبَةُ فَاعِلٌ مَبۡنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ فِي مَحَلِّ رَفۡعٍ. وَلَا يَكُونُ الۡفِعۡلُ الۡمُسۡنَدُ إِلَى هٰذِهِ الۡيَاءِ إِلَّا مَبۡدُوءًا بِالتَّاءِ، وَهِيَ دَالَّةٌ عَلَى تَأۡنِيثِ الۡفَاعِلِ.

Adapun fi’il yang disandarkan pada huruf ya’ muannats mukhathabah, contohnya adalah :

أَنۡتِ يَا هِنۡدُ تَعۡرِفِينَ وَاجِبَكِ

(Kamu -wahai Hindun- mengetahui tugasmu)

Maka kata (تعرفين) adalah fi’il mudhari’ yang marfu’. Dan tanda rafa’ nya adalah tetapnya huruf nun. Adapun huruf ya’ muannats mukhathabah adalah fa’ilnya, yang dimabnikan di atas sukun dan menempati kedudukan rafa’.

Dan fi’il yang disandarkan kepada ya muannats mukhatabah ini tidaklah di awali kecuali hanya dengan huruf ta’  untuk menunjukkan bahwa pelakunya adalah perempuan.

فَتُلَخَّصُ لَكَ أَنَّ الۡمُسۡنَدَ إِلَى الۡأَلِفِ يَكُونُ مَبۡدُوءًا بِالتَّاءِ أَوِ الۡيَاءِ، وَالۡمُسۡنَدَ إِلَى الۡوَاوِ كَذٰلِكَ يَكُونُ مَبۡدُوءًا بِالتَّاءِ أَوۡ بِالۡيَاءِ، وَالۡمُسۡنَدَ إِلَى الۡيَاءِ لَا يَكُونُ مَبۡدُوءًا إِلَّا بِالتَّاءِ. وَمِثَالُهَا : يَقُومَانِ، وَتَقُومَانِ، وَيَقُومُونَ، وَتَقُومُونَ، وَتَقُومِينَ، وَتُسَمَّى هٰذِهِ الۡأَمۡثِلَةَ: (الۡأَفۡعَالَ الۡخَمۡسَةَ).

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa fi’il yang disandarkan pada alif bisa diawali huruf ta’ atau ya’; demikian pula fi’il yang disandarkan pada wawu, terkadang diawali huruf ta’ atau ya’, sedangkan fi’il yang disandarkan pada ya’ (muannats mukhatabah) hanya diawali oleh huruf ta’. contohnya yaitu

يَقُومَانِ، وَتَقُومَانِ، وَيَقُومُونَ، وَتَقُومُونَ، وَتَقُومِينَ

Berbagai contoh fi’il ini dinamakan al-af’al al khamsah.

Previous Post

Tanda Rafa’ Alif Sebagai Pengganti Dhammah

Next Post

Tanda Nashab Dengan Fathah

abu shuhaib

abu shuhaib

Related Posts

Tanda – Tanda I’rab Jazm  (Mutammimah al Jurumiyah)
Nahwu

Tanda – Tanda I’rab Jazm (Mutammimah al Jurumiyah)

05/10/2024
Tanda Jazem Dengan Sukun
Nahwu

Tanda Jazem Dengan Sukun

05/10/2024
Fathah Sebagai Ganti Kasroh
Nahwu

Fathah Sebagai Ganti Kasroh

05/10/2024
Next Post
Tanda Nashab Dengan Fathah

Tanda Nashab Dengan Fathah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Download Kamus Arab-Indonesia V3.0 Untuk PC (gratis)

Download Kamus Arab-Indonesia V3.0 Untuk PC (gratis)

27/08/2020
PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

04/10/2024
Kitab at Tuhfah as Saniyah (Syarah al Ajurumiyah) Pdf

Kitab at Tuhfah as Saniyah (Syarah al Ajurumiyah) Pdf

20/01/2021
Macam- Macam Kalimat (Terjemah at Tuhfah as Saniyah)

Macam- Macam Kalimat (Terjemah at Tuhfah as Saniyah)

05/10/2024
Kebutuhan Manusia Terhadap Ilmu

Kebutuhan Manusia Terhadap Ilmu

1

Porsi Pas Menurut Manusia

1
Download Kamus Arab-Indonesia V3.0 Untuk PC (gratis)

Download Kamus Arab-Indonesia V3.0 Untuk PC (gratis)

1
Dua Kunci Kebahagian

Dua Kunci Kebahagian

1
PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

04/10/2024
Tanda – Tanda I’rab Jazm  (Mutammimah al Jurumiyah)

Tanda – Tanda I’rab Jazm (Mutammimah al Jurumiyah)

05/10/2024
Sedikit Namun Halal

Sedikit Namun Halal

02/06/2024
Tanda Jazem Dengan Sukun

Tanda Jazem Dengan Sukun

05/10/2024

Recent News

PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

PESANTREN TIDAK MAMPU MENCETAK ORANG BAIK ?

04/10/2024
Tanda – Tanda I’rab Jazm  (Mutammimah al Jurumiyah)

Tanda – Tanda I’rab Jazm (Mutammimah al Jurumiyah)

05/10/2024
Sedikit Namun Halal

Sedikit Namun Halal

02/06/2024
Tanda Jazem Dengan Sukun

Tanda Jazem Dengan Sukun

05/10/2024

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata :

الفقه في الدين من أعظم المكارم، ومن أعظم خصال الخير، ومن أعظم أسباب السعادة

“Paham tentang ilmu agama termasuk kemuliaan yang terbesar, amal baik yang paling utama, sekaligus sebab kebahagiaan yang teragung.” (Syarah Kitab Al-Jami’, hlm. 169)

Follow Us

© 2024 Fawaiduna - Tebar Faedah Gapai Rahmah

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nahwu
    • Kaedah & I’rab
    • Terjemah at Tuhfah as Saniyah
    • Mutammimah al Ajurumiyah
  • Kalam Hikmah
  • Artikel Islam
  • Download
  • Donasi

© 2024 Fawaiduna - Tebar Faedah Gapai Rahmah